Strategi Rehabilitasi Hutan pada Hutan Negara

(Studi pada RPH Menggoran BDH Playen KPH Yogyakarta)

Mohamad Hilman Triandi Sukma1

Djoko Suharno Radite2

 

INTISARI

Dengan luasan yang signifikan, hutan negara memiliki peran strategis dalam menjamin keberlangsungan kehidupan. Pada dasarnya pengelolaan hutan negara bertujuan untuk menjaga kelestarian hutan dan ikut meningkatkan kesejah-teraan masyarakat. Hutan negara saat ini belum berfungsi optimal. Untuk itu, dibutuhkan upaya rehabilitasi hutan yang efektif. Rehabilitasi hutan yang efektif adalah rehabilitasi yang mempertimbangkan aspek kemampuan lahan, keterse-diaan lahan, kesesuaian lahan, dan tata kelola lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik dan permasalahan rehabilitasi hutan pada hutan negara RPH Menggoran dan merumuskan strategi rehabilitasi hutan pada hutan negara RPH Menggoran.

Penelitian ini dilakukan di RPH Menggoran, BDH Playen, KPH Yogya-karta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui bantuan kuisioner dan wawancara responden sesuai dengan tujuan, metode penelitian, dan analisis yang digunakan. Data juga diperoleh melalui studi dokumenter serta akses terhadap data dan informasi yang terdapat di instansi yang terkait dan desa. Perumusan strategi menggunakan metode analisis SWOT.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa permasalahan utama dalam rehabilitasi hutan di RPH Menggoran adalah orientasi kebijakan rehabilitasi masih bersifat jangka pendek, penataan dan penggunaan lahan tidak optimal, terbatasnya ketersediaan informasi, kepastian pemanfaatan lahan, dan partisipasi masyarakat tidak optimal. Strategi rehabilitasi hutan yang relevan adalah penataan ulang kawasan secara partisipatif, penerapan teknik konservasi tanah dan air, penerapan sistem agroforestri yang konsisten, penguatan sistem kelembagaan RPH, revitali-sasi kelompok tani, penguatan kemitraan antar stakeholder, optimasi modal sosial masyarakat, penyediaan informasi yang mudah diakses, mendorong pemerintah untuk merancang kebijakan yang sinergis dalam pembangunan kewilayahan, pengelolaan pemasaran bersama, memberikan kredit usaha/bantuan bagi kelom-pok tani, melakukan penyuluhan dan pembinaan kewirausahaan serta manajemen usaha (keuangan dan aset), dan mendorong pengembangan usaha produktif berba-sis non lahan.

1Mahasiswa Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada

2Dosen Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *